Alibaba Rilis Model AI Open-Source untuk Pembuatan Video dan Gambar

Perusahaan e-commerce Alibaba dari Tiongkok memperkenalkan model kecerdasan buatan open-source mereka, Wan 2.1, yang kini dapat digunakan oleh publik.
Dengan langkah ini, perusahaan tersebut berupaya memperluas penggunaan teknologi AI dalam pembuatan video dan gambar. Keputusan ini juga diperkirakan akan semakin memperketat persaingan di industri kecerdasan buatan.
Hal tersebut juga sejalan dengan langkah startup DeepSeek yang lebih dulu merilis model AI berbiaya rendah. Menariknya, model buatan DeepSeek sempat mencuri perhatian karena performanya mampu menyaingi perusahaan besar seperti OpenAI.
Spesifikasi Model AI Open-Source Wan 2.1
Sebagai bagian dari inovasi terbarunya, diperkenalkan empat varian model kecerdasan buatan open-source Wan 2.1, yaitu T2V-1.3B, T2V-14B, I2V-14B-720P, dan I2V-14B-480P. Keempatnya dapat mengubah teks atau gambar menjadi video berkualitas tinggi.
Model dengan angka “14B” memiliki 14 miliar parameter, sehingga mampu memproses data dalam jumlah besar dan menghasilkan output yang lebih akurat.
Platform untuk Akses Model AI Open-Source Alibaba
Model AI ini kini dapat diakses melalui di ModelScope dan HuggingFace, dua platform yang mendukung pengembangan teknologi AI oleh akademisi, peneliti, dan industri. Versi terbaru model ini, yang awalnya diperkenalkan sebagai Wanx, kemudian disingkat menjadi Wan.
Keunggulan Wan 2.1 di Dunia AI
Model AI Wan 2.1 berhasil menduduki peringkat teratas di VBench, sebuah platform yang menilai kemampuan model AI dalam membuat video.
Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuannya menciptakan interaksi antara banyak objek dalam satu video. Karena itu, model ini dianggap sebagai salah satu inovasi paling menarik di dunia AI saat ini.
Selain meluncurkan Wan 2.1, perusahaan raksasa ini juga tengah mengembangkan model penalaran AI bernama QwQ-Max. Model ini masih dalam tahap pratinjau dan direncanakan akan dirilis secara open-source dalam waktu dekat.
Sebagai langkah besar lainnya, Alibaba mengumumkan investasi senilai 380 miliar yuan (sekitar 858,7 triliun rupiah) dalam tiga tahun ke depan. Investasi ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur komputasi awan serta pengembangan teknologi AI.
Dengan strategi ini, Alibaba semakin memperkuat posisinya di industri AI global. Perusahaan ini siap bersaing dengan raksasa teknologi seperti OpenAI dan Google DeepMind, sekaligus memberi peluang bagi komunitas teknologi untuk terus berinovasi.